Toyota Bicara Peluang Indonesia Menjadi Basis Produksi Mobil Hybrid

Toyota Kijang Innova Zenix TAM Toyota Kijang Innova Zenix TAM
Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

ManOfWheels.com – Toyota menjadi salah satu produsen mobil di Indonesia yang sukses menjual mobil hybrid, dengan Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross HEV yang paling banyak terjual. Bahkan mereka mampu menjadi yang teratas di pasar mobil hibrida dalam beberapa bulan terakhir dengan hasil yang mengesankan. Toyota juga melihat makin banyak produsen yang menjual mobil jenis ini disini. Sehingga memunculkan potensi bagi Indonesia untuk menjadi pusat atau basis produksi mobil hybrid.

Toyota Melihat Banyak Mobil Hybrid yang Dijual di Indonesia

Pasar mobil ramah lingkungan di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk diisi oleh lebih banyak model baru. Hanya saja model yang disediakan cukup terbatas, itupun sebagian besar masih diimpor dari luar negeri. Namun model seperti mobil hybrid banyak dicari oleh konsumen dengan sejumlah merek yang menawarkannya, tak terkecuali Toyota.

Mereka mampu mencatatkan hasil penjualan yang cukup tinggi dari mobil hibridanya, terutama model yang dirakit lokal. Dengan makin banyaknya produsen yang merakit mobil hybrid di Indonesia, jelas ini membuka peluang untuk menjadi basis produksi mobil hybrid di Asia Tenggara, bahkan secara global. Toyota menyebut itu bisa saja terjadi, asalkan jika komponen lokal yang tersedia sudah cukup banyak untuk memenuhi produksi yang ada.

Toyota Yaris Cross HEV Auto2000

Lebih Banyak Model Rakitan Lokal

Mobil hybrid yang dijual di Indonesia sebagian besar masih diimpor, tapi kini makin banyak produsen yang merakitnya secara lokal. Jelas ini menjadi sesuatu yang bagus, mengingat pasarnya akan diisi oleh banyak model rakitan lokal dan dapat dijual dengan harga terjangkau. Walau untuk meningkatkan penjualannya, dibutuhkan insentif khusus layaknya mobil listrik.

Sayangnya Toyota sudah mengetahui kalau insentif mobil hybrid tidak akan diberlakukan karena sejumlah alasan, dari emisi yang dihasilkan sampai penjualannya yang jauh melampaui mobil listrik. Namun jika berkaca dari apa yang dilakukan oleh Thailand, sebenarnya pemberian insentif takkan menganggu elektrifikasi mobil.

Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *