ManOfWheels.com – Dengan Nissan yang sudah memperlihatkan Ariya dan Sakura, seharusnya mereka dapat menjualnya di Indonesia. Apalagi mereka baru menjual satu model BEV saja, yaitu Leaf, itupun masih dibanderol cukup mahal karena diimpor langsung dari luar negeri. Nissan bisa saja memproduksinya secara lokal jika ingin mengurangi impor serta dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Namun mereka mengaku masih belum tertarik untuk melakukannya.
Nissan Leaf Punya Peluang Besar di Indonesia
Mobil listrik memang menjadi pasar yang begitu menjanjikan bagi sebagian besar produsen otomotif di Indonesia, tak terkecuali Nissan. Tapi sejauh ini mereka baru menjual satu model BEV berupa Leaf, walau modelnya masih cukup laris terjual di pasarnya. Tetap saja, banderolnya dianggap terlalu mahal untuk mobil seperti ini bagi sejumlah orang.
Dengan banyaknya produsen yang sukses merakit mobil listriknya secara lokal, Nissan bisa saja melakukan hal serupa. Masalahnya mereka sudah tidak lagi memproduksi mobilnya (kecuali Livina, walau modelnya kini dirakit oleh Mitsubishi), dan untuk merakit mobil listrik memang memerlukan persiapan ekstra. Jika dilihat, seluruh mobil yang dijualnya di Tanah Air kini didatangkan langsung dari Jepang.
Model Baru
Selain itu, Leaf dianggap sebagai mobil listrik yang kurang tepat untuk dihadapkan dengan sejumlah kompetitor di pasarnya, termasuk model BEV dari merek asal Negeri Tirai Bambu. Dengan jarak tempuh cukup pendek, harganya yang mencapai Rp 700 jutaan, serta modelnya yang masih diimpor utuh membuatnya kurang cocok untuk menjadi lawan baru bagi BYD Dolphin dkk. Sehingga Nissan ingin menghadirkan model baru lainnya yang lebih kompetitif.
Tetap saja, mereka belum memastikan apakah model anyar tersebut bisa diproduksi di Indonesia. Sementara mereka masih terus melakukan pengembangannya agar dapat disesuaikan dengan pasar tujuannya.
2 thoughts on “Nissan Masih Belum Ingin Produksi Lokal Mobil Listrik”